Sabtu, 20 Desember 2008

web 3.0

WEB 3.0

Definisi web 3.0

Definisi awal dari Web 3.0 adalah terkait dengan istilah intelligent web dengan memaksimalkan pemanfaatan semantic web, microformats, natural language search, data-mining, machine learning, recommendation agents, serta artificial intelligence technologies. Tujuan utama dari web 3.0 adalah meningkatkan produktivitas dan kenyamanan pengguna internet melalui ketersediaan machine-facilitated understanding of information.

Hingga saat ini sejumlah pakar masih memprediksi apa kira-kira yang akan menjadi kunci utama dari teknologi Web 3.0 nanti. Menurut Wikipedia, diantara gambaran sekilas tentang karakteristik Web 3.0 adalah :

  • transformation of the Web from a network of separately siloedapplications and content repositories to a more seamless and interoperable whole.

  • ubiquitous connectivity, broadband adoption, mobile Internet access and mobile devices; network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;

  • open technologies, open APIs and protocols, open data formats, open-source software platforms and open data (e.g. Creative Commons, Open Data License); open identity, OpenID, open reputation, roaming portable identity and personal data;

  • the intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;

  • distributed databases, the "World Wide Database" (enabled by Semantic Web technologies); and

  • intelligent applications, natural language processing, machine learning, machine reasoning, autonomous agents.

Sementara menurut PC Magazine, prediksi tentang Web 3.0 adalah sebuah teknologi baru web yang memiliki kemampuan :

  • Semantic Web. Sebuah web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya. Satu informasi yang dibutuhkan oleh manusia dapat dengan mudah tersajikan dengan korelasi informasi yang tepat dan cepat.

  • The 3D Web. Nuansa Web semakin menarik dengan adanya kemampuan visual 3D. Tanpa harus meninggalkan rumah maka kita dapat mengunjungi berbagai tempat di dunia lain secara virtual dengan kemampuan akses data dan interaksi secara realtime.

  • The Media-Centric Web. Keyword bukan lagi satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi yang dituju. Photo, audio, video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan. .

  • The Pervasive Web. Web akan dengan mudah diakses dengan berbagai cara dan alat berbeda. Intinya everywhere, anytime dapat akses web. Sementara kemudahan koneksi akan semakin berkembang, berbagai alat-alat elektronika akan mendukung upaya kemudahan koneksi internet. Maka koneksi internet tidak hanya sebatas di kantor, kampus saja, bahkan di kereta, bis,pasar, kamar tidur dll.

Sementara itu menurut Sramana, pengertian Web 3.0 dapat dilihat dari formulasi sbb :

Web 3.0 = (4C + P + VS)

dimana :

  • 4 C : Content, Commerce, Community, Context

  • P : Personality

  • VS : Virtual Search

Dengan formulasi tersebut, maka Web 3.0 adalah : a personal assistant who knows practically everything about you and can access all the information on the Internet to answer any question.

Contoh web 3.0


Istilah Web 3.0 pertama kali dimunculkan oleh Jhon Markoff pada tahun 2006. Web 3.0 diyakini sebagai generasi ke tiga (kelanjutan dari web 2.0) dari internet yang akan berkembang pada dekade 2010-2020 nanti. Artinya hingga saat ini teknologi dan definisi dari Web 3.0 itu sendiri masih dalam tahap pengembangan. Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia IT dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat IT dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya.

Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tv di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Memang konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.

Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife (secondlife.com), Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community, (lilofriends.com).

Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak sepele. Hal ini dikarenakan, teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia, masih tergolong mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik nafas penjang.

Sumber :

Fikara Blognya Yusuf Yudi Prayudi.htm

Web 1.0 & Web 2.0

Teknologi Web

Web 1.0


Adalah generasi pertama dari website di internet dan berkembang di tahun 1995-1997. Pada tipe ini pengunjung hanya dapat membaca konten yang ada di website tersebut. Web ini memiliki ciri-ciri yaitu consult, surf dan search. Contohnya seperti membaca konten berita, liputan, artikel, dan tak jauh berbeda dengan surat kabar. Jadi web tipe ini terlihat seperti papan pengumuman di dunia maya, dan kita kebanyakan hanya sekedar mencari atau browsing untuk mendapatkan informasi tertentu. Berita yang ada dalam website tipe ini, hanya disajikan oleh situs dengan cara satu arah, yakni dari penerbit situs ke para pembaca.
Seluruh konten yang menghiasi web itu sepenuhnya berada di tangan admin. Dan pengunjung cenderung pasif, tidak ada komunikasi. Sebenarnya pengembangan website ini ditujukan untuk pengaksesan informasi, dimana pengunjung hanya dapat membaca isi konten website tersebut.

Web 2.0


Latar belakang pengembangan Web 2.0

Lahir beberapa tahun lalu dari hasil wacana antara O’Reilly dan MediaLive International, Web 2.0 makin hari makin berkembang. Hanya dalam waktu satu setengah tahun, lebih dari 9,5 juta halaman web dicatat Google mengandung nama ini. Meski diterima banyak kalangan, namun tak sedikit yang menganggap istilah ini adalah dibuat-buat oleh orang teknik yang sedang gencar dengan teknologi sehingga melahirkan kategorisasi yang bodoh dan tidak dipahami publik. Dan perdebatan ini masih terus berlanjut.

Para pelaku bisnis internet memahami bahwa tahun 2001 adalah tahun kelam dotcom. Saat itu memang sebagian besar dotcom yang menghiasi jagad bisnis tiga tahun sebelumnya dan menjadi primadona investasi dunia, tiba-tiba bertumbangan dan mati. Dotcom yang dulu popular, kini seakan “mati”. Banyak yang menangis, terutama para investor.


Namun, di balik kehancuran itu O’Reilly dan MediaLive International melihat bahwa masih ada dotcom yang lolos dari masa kritis tsb. Setelah dianalisa, dotcom tersebut memiliki ciri yang sama. Dan ciri-ciri itu tidak dimiliki oleh para mantan dotcomers. Apakah kehancuran dotcomers lama dan lahirnya jenis dotcomer baru menandai lahirnya generasi baru web? Begitulah pertanyaan Dale Doughterty. Mungkin pionir web dan VP O’Reilly ini terinspirasi oleh proses seleksi alam Charles Darwin: begitu ada generasi yang punah, akan muncul generasi baru yang lebih tangguh. Untuk mempermudah kategorisasi, Doughterty menyebut generasi baru itu Web 2.0.

Definisi & Konsep Web 2.0

Meskipun definisi Web 2.0 belum bisa diformulasikan secara pasti, terdapat tujuh prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain :

1. web sebagai platform (Network as platform)
web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Web dijadikan sebagai tempat bekerja di manapun kita berada. Cukup dengan membuka web browser, kita dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet.

2. adanya partisipasi dari pengguna (Harnessing Collective Intelligence) dalam berkolaborasi pengetahuan.
mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.

3. data menjadi trademark-nya aplikasi (Data is the Next Intel Inside)
mengingatkan kita pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini, di mana suplier data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web.

4. sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software (End of the Software Release Cycle)
mengilustrasikan bahwa setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.

5. dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS (RSS & XML Technology)
Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana.

6. software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu
hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti ponsel dan PDA, ataupun server internet.

7. adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna (Rich User Experiences) dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.

Web 2.0 merupakan kategori web yang mulai diperkenalkan sekitar tahun 2004. Teknologi ini diprakarsai oleh Dale ugherty dari Media O'Reily (yang terkenal dalam bidang penerbitan buku-buku baik dalam bidang IT maupun dalam bidang lainnya) dan merupakan hasil dari penelitian Dale dan Craig Cline dari MediaLive. Pada oktober 2004, O'Reilly Media, Battle dan MediaLive melakukan konferensi web 2.0 pertama dan yang kedua pada bulan Oktober 2005. Tetapi sebelumnya istilah web 2.0 juga dikenal sebagai semantec web.

Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang ada untuk membangun suatu web, seperti gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, AJAX. HTML selalu disandingkan dengan CSS untuk mempercantik tampilan web. JavaScript membuat tampilan yang dinamis. XML digunakan untuk mendefinisikan format data. AJAX ( Asynchronous Javascript and XML ) adalah penggabungan dari JavaScript dan XML yang menekankan pada pengelolaan konten.

Aplikasi web 2.0 disajikan pada suatu web browser tidak memerlukan teknologi canggih dari sisi user, Teknologi Web 2.0 merupakan fasilitas yang gratis yang bisa digunakan tiap waktu. Masalah yang berkenaan dengan manajemen file juga tidak terlalu susah, selain itu filenya bisa disimpan dan bisa disharing oleh user lain, semacam napster (http://napster.com/). Salah satu teknologi web 2.0 ini bisa dilihat pada aplikasi spreadsheet milik Google yang mengolah angka-angka seperti halnya MS Excel (http://spreadsheets.google.com).

Meskipun web 2.0 sudah menjadi pembicaraan sejak tahun 2004, Web 2.0 bukanlah kata yang umum bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang mempertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini.

Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang telah ada saat ini, muncul kekhawatiran akan tidak kompatibelnya versi web tersebut dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada satupun teknologi di sisi pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk dapat mengakses web tersebut.

O’Reilly dan MediaLive International menekankan bahwa Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti software-software yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Bahkan konsep mengenai sistem operasi di dalam web juga masuk dalam definisi tersebut di dalam konferensi Web 2.0 pada tahun 2005.

Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Sebagian besar cara berpikir tersebut mengadaptasi gabungan dari teknologi web yang telah ada saat ini.


Walaupun definisi mengenai Web 2.0 masih belum secara utuh diformulasikan
sampai hari ini, ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan pada social network atau jalinan sosial antara penggunanya. Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi web ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Hal ini dapat kita lihat dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS (adalah teknologi penyampai berita. Kepanjangan RSS : Really Simple Syndication) di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bagian dari Blog lainnya.

Karakteristik Web 2.0

Partisipasi Pengguna

Web 2.0 akan melibatkan pengguna dalam membangun konten, web ini bersifat Read-Write. Contoh sederhana ketika kita membuka Google dan mengetikkan kata kunci kemudian klik tombol cari. Puluhan, ratusan bahkan ribuan halaman yang setiap halamannya berisi sepuluh link ke alamat website lain yang mengandung kata kunci yang kita cari. Tapi, siapakah yang menulis berpuluh-puluh halaman berisi link2 tersebut? Yang menuliskan adalah pengguna lain, bukan webmaster google. Google hanya menampilkannya. Contoh lainnya adalah Friendster. Developer Friendster hanya menyediakan halaman kosong yang berisi form untuk diisi penggunanya sebagaimana google. Seluruh konten Friendster dibangun oleh pengguna masing-masing. Adanya partisipasi dari pengguna inilah yang membedakan antara web 1.0 dengan web 2.0. Selain aplikasi search engine Google dan Social Networking Friendster, partisipasi pengguna dapat ditemukan dalam blog yang aktif menampilkan RSS dari blog lain.

Kemudahan berinteraksi

Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain CSS, JavaScript, dan XML.

Salah satu karakteristik pentingnya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0.

Contoh Web 1.0 & web 2.0

Kelebihan dibangunnya web 2.0 yaitu memberikan user dan system tidak sulit dalam berinteraksi. Jadi web 2.0 merupakan layanan web buat si user, dan si user diberikan keleluasaan dan kemudahan dalam hal layanan yang ada. Akan tetapi contoh web 2.0 dan web 1.0 atau web biasa semodel. Program yang bisa menghasilkan uang di internet, dimana user hanya menempelkan iklan atau gambar pada tiap halaman web-nya. Contoh untuk web 2.0 yaitu google AdSense sedangkan untuk web 1.0 yaitu double click.

Web 1.0 untuk suatu layanan sharing foto, di motori Lisa garisky dan kamran,yang dimulai dari Berkley California. Web-nya mulai launching tahun 1993 bulan desember, yang diberi nama ofoto. Sedangkan untuk web 2.0 yaitu flicker suatu management foto, dan berbagi aplikasi (http://www.flickr.com/aboutus).

Web 1.0 untuk suatu layanan dari suatu perusahaan yang menyediakan platfom komputer untuk global internet content (http://www.akamai.com/), sedangkan untuk web 2.0 yaitu BitTorent (http://www.bitorrent.com/) suatu protokol dan share file yang dikenal dengan istilah P2P (Peer to Peer).

Web 1.0 untuk layanan download lagu-lagu dari format mp3 (http://www.mp3.com/). Sedangkan untuk web 2.0 yaitu nepster, salah satu raksasa untuk musik online, share file yang dimotori oleh Shawn Flaning (http://www.napster.com).


Web 1.0 untuk suatu layanan ensiklopedia yaitu Britanica Online(http://www.britannica.com/). Sedangkan untuk web 2.0 yaitu Wikipedia,yakni suatu multibahasa yang isinya bebas diisi oleh siapa saja. Di Wikipedia, seluruh pengunjung website ini bisa memberikan sumbangan, mengkoreksi, dan melengkapi seluruh konten pengetahuannya.

Web 1.0 untuk suatu browser pada jamannya Netscape Navigator, ini hasil dari produk America Online (AOL), walaupun tampilannya agak kaku tetapi masih bisa dipakai untuk platfom windows, mac dan unix. Sedangkan untuk web 2.0 yaitu suatu raksasa seach engine yang sekarang banyak dipakai oleh para praktisi atau user yang mengalahkan kedigjayaan Yahoo, yaitu “Eyang” Google.

Contoh lain dari web 2.0


Contoh web 2.0 lain yaitu Friendster, MySpace, atau Facebook. Untuk versi Indonesia seperti Ning, Fupei dan Aku Cinta Sekolah. Sedangkan untuk aplikasi berbagi gambar, video, hingga slide presentasi adalah YouTube, Metacafe, Flickr, Photobucket, atau SlideShare. Dan juga aplikasi yang memungkinkan setiap anggotanya berbagi bookmark dan memberikannya peringkat seperti Digg atau del.ico.us. Contoh yang lain adalah :

1. http://www.thebroth.com/
memberikan lebih dari sekedar jaringan sosial. Anggota bisa membuat gambar sendiri secara online, bahkan kalau perlu berkolaborasi dengan anggota lainnya

2. http://ww.toondoo.com/
setiap anggota bisa membuat komik sendiri. Gambar bisa diambil dari koleksi ToonDoo. Setiap karya komik bisa langsung ditempel di blog atau website

3. http://www.wetpaint.com, http://www.freewebs.com, http://www.spruz.net
bila dulu dalam membuat website gratis kita menggunakan fasilitas Geocities, dengan syarat minimal mengerti HTML, sekarang lebih mudah, tanpa harus mengerti teknis sama sekali.

4. http://www.meebo.com/
apabila ternyata Yahoo! Messenger atau MSN diblok oleh kantor, kita dapat menggunakan Meebo. Melalui website ini, kita bahkan bisa saling berhubungan dengan 4 messenger yang berbeda platform-nya. Meebo juga sudah menyediakan Bahasa Indonesia.

5. http://maps.google.com
Google Maps menyediakan peta dunia (tapi untuk Indonesia masih sebatas peta, belum lebih detail). Tapi bagi yang sudah kenal dengan API (application programming interface) kita bebas mengembangkan aplikasi baru dengan memanfaatkan fitur Google Maps.

6. Digg
Digg adalah situs berita teknologi seperti juga News.com, Slashdot, dll. Tapi ada satu hal yang unik di Digg, yakni muncul tidaknya suatu berita tidak ditentukan oleh editor melainkan oleh banyaknya voting yang diterima oleh berita tersebut ! Semakin banyak voting yang diterima oleh suatu berita maka semakin tinggi ranking berita itu di Digg.

Rupanya banyak orang menyukai konsep ini. Terbukti, meskipun baru berusia satu setengah tahun, namun popularitas Digg saat ini sudah mendekati Slashdot yang jauh lebih mapan. Bahkan orang-orang menjuluki Digg sebagai Slashdot killer !

Apa yang dilakukan Digg sebenarnya adalah menonjolkan ciri kedua dari Web 2.0 yaitu Harnessing Collective Intelligence. Digg mengakumulasi pengetahuan dan pendapat banyak orang untuk menyaring begitu banyak berita yang beredar di Internet dan memunculkan hanya yang terbaik. Mekanisme yang melibatkan banyak orang ini benar-benar, jitu karena berita yang terkumpul adalah hasil browsing gabungan dari ribuan orang. Akibatnya berita-berita di situs “kecil” yang biasanya terlewatkan pun akan tertangkap oleh Digg. Penyaringannya juga dilakukan oleh ribuan orang sehingga hasil penyaringannya benar-benar obyektif. Inilah kekuatan wisdom of crowds. Bisa dikatakan apa yang terjadi di Digg adalah demokrasi murni. Tidak ada otoritas sentral yang membatasi dan benar-benar keinginan “orang banyak”-lah yang terjadi.

Hal ini juga sangat menguntungkan kita yang ingin mengikuti berita-berita di Internet. Digg sudah menyaringkan berita-berita yang kurang bermanfaat sehingga yang tersisa bagi kita hanyalah “emas murni”. Tanpa susah payah kita bisa langsung mendapatkan berita-berita yang terbaik dari seluruh Internet.
Kunci Perbedaan Web 2.0 dengan Web 1.0
Menurut Wikipedia, yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 sebagai berikut :

keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu isi di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat isi suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.
kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan.kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0.

Kesimpulan


Jadi kesimpulannya web 2.0 pada umumnya merupakan suatu teknologi yang gratis atau lebih dikenal dengan sebutan Open Source, dan murni menggunakan web base, dan sangat memudahkan untuk share atau upload dan download data.
Hakekat dari Web 2.0 adalah perubahan paradigma pembelajaran (learning strategies) yang sebelumnya dituntut Know How dan Know What, maka kini dituntut pula Know Where ( melalui bentuk fenomena Social network/Marker/Tagging plus fasilitas-fasilitas Wiki, Blog, Podcast dsb ).

Sistem Informasi & jurusan komputer lain (part 1)

Perbedaan Sistem Informasi dengan jurusan computer lain (part 1)

Dokumen bertajuk 'Computing Curricula 2005' menjelaskan tentang jurusan-jurusan yang ada dalam bidang computer. Dokumen tersebut merupakan hasil kerja sama antara The Association of Computing Machinery, The Association of Information Systems dan The Computer Society.

Ketiga asosiasi kenamaan dunia tersebut bergabung membentuk suatu gugus tugas untuk menyusun kurikulum terkait dengan dunia per-komputer-an, yang kemudian diacu oleh banyak institusi pendidikan seluruh dunia.

Dokumen 'Computing Curricula 2005' yang dirilis pada 30 September 2005 itu sendiri secara tegas membedakan antara disiplin ilmu CE, CS, IS, IT dan SE. Perkembangan disiplin ilmu perkomputeran, seperti ditulis dalam dokumen setebal 62 halaman tersebut, terbagi atas dua masa, yaitu sebelum tahun 1990-an dan setelahnya.

Pra 1990-an

Sebelum tahun 1990-an, tepatnya sekitar tahun 1960-an, disiplin ilmu yang berkembang masih sangat sederhana. Untuk urusan utak-atik hardware, dapat memilih electrical engineering (EE).

Kemudian, masih di masa yang sama, CS lebih banyak bermain di rekayasa software, sedangkan IS lebih kepada mengeksplorasi manfaat hardware dan software untuk membantu menyelesaikan problem bisnis.

Dengan semakin berkembangnya teknologi mikroprosesor berbasis chip (chip-based) yang dimulai pada pertengahan 1970-an, maka secara perlahan CE menjadi suatu ilmu dengan spesialiasi khusus, yang merupakan pemekaran dari EE.

Pasca 1990-an

Singkat kata, akhirnya berbagai disiplin ilmu dalam rumpun perkomputeran saling membentuk diri mengikuti perkembangan jaman. CE menjadi semakin solid dan terpisah dari EE. Kemudian CS berkembang demikian pesat, sehingga disiplin ilmu SE yang sebelumnya berada di dalamnya, akhirnya menjadi mandiri.

Alasannya, karena dibutuhkan suatu keahlian yang sangat spesifik untuk dapat menghasilkan sebuah software yang baik. Saat itu mulai meluas kesadaran bahwa pembuatan software yang baik adalah sangat sulit, sangat mahal dan sangat diperlukan.

Kemudian IS juga berkembang seiring dengan tuntutan dunia bisnis yang membutuhkan kehandalan pengelolaan hardware dan software dalam mendukung kinerjanya. Bagaimana dengan IT?

Disiplin ilmu IT berkembang pada era akhir 1990-an. Ilmu IT berkembang lantaran diperlukan satu disiplin ilmu lagi dalam dunia per-komputer-an yang akan membantu suatu organisasi atau institusi dalam menjamin kelayakan infrastruktur komputer dikaitkan dengan kesiapan dari sisi internal, semisal kesiapan sumber daya manusia terkait.

Deskripsi Ilmu

Selanjutnya, dokumen 'Computing Curricula 2005' tersebut secara gamblang menjelaskan deskripsi masing-masing dari ilmu per-komputer-an yang ada dewasa ini. Secara singkat, deskripsi tersebut adalah sebagai berikut:

- Computer Engineering (CE) mempelajari antara lain tentang bagaimana mendisain dan merancang konstruksi komputer dan sistem berbasis komputer yang baik. Ilmu yang terlibat adalah tentang hardware, software, komunikasi dan tentu saja memahami proses interaksi antar bagian tersebut.

- Computer Science (CS) mempelajari antara lain tentang bagaimana mengembangkan robotik, computer vision, intelligence system, bio-informatika, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer kedepannya. Untuk itu, ilmuwan komputer ini harus memelajari berbagai hal secara teoritis hingga dasar-dasar algoritma dan mengetahui cara mengimplementasikannya.

- Information Systems (IS) mempelajari antara lain tentang bagaimana membangun dan mengintegrasikan solusi teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada, sehingga suatu institusi bisnis akan dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien

- Information Technology (IT) mempelajari antara lain tentang bagaimana sebuah sistem informasi di sebuah institusi sudah tepat keberadaannya, berfungsi sesuai harapan, mudah dalam pengaturan operasional, serta aman.Selain itu aspek non-teknis semisal memahami kebutuhan daripengguna akhir, menterjemahkan kebutuhan manajemen, dan hal-hal praktis lainnya juga dipelajari.

- Software Engineering (SE) mempelajari antara lain tentang bagaimana merancang-bangun dan memelihara sebuah sistem software yang reliabel, efisien, efektif serta mudah dikembangkan dan dapat memenuhi kebutuhan dari customer atau pengguna.

Sistem Informasi & jurusan komputer lain(part 2)

Perbedaan Sistem Informasi dengan Jurusan Komputer lainnya”

Banyak dari kita yang masih belum mengerti sepenuhnya tentang jurusan-juruasan yang berhubungan dengan computer. Seringkali orang-orang menyebut jurusan computer dengan sebutan jurusan teknik informatika. Padahal jurusan komputer bukan hanya teknik informatika. Dalam Computing Curricula terdapat 5 jurusan,dalam komputer yaitu; Computer Engineering (CE, Teknik Komputer), Computer Science (CS, Ilmu Komputer), Information Systems (IS, Sistem Informasi), Information Technology (IT, Teknologi Informasi), Software Engineering (SE, Rekayasa Perangkat Lunak).

Adaptasi dan acuan kurikulum di Indonesia adalah:

  1. Computer Science untuk program studi (jurusan) Teknik Informatika atau Ilmu Komputer

  2. Computer Engineering untuk program studi (jurusan) Sistem Komputer atau Teknik Komputer

  3. Information System untuk Sistem Informasi atau Manajemen Informatika

Sedangkan Software Engineering dan Information Technology, di Indonesia dianggap bukan merupakan program studi (jurusan) karena masih bisa masuk salah satu bagian dari Teknik Informatika atau Ilmu Komputer.

Semua jurusan (program studi) tadi, sebenarnya memiliki mata kuliah yang boleh dikatakan “sama”, hanya pembobotannya berbeda. Bobot inilah yang nantinya menentukan jalur karier dan bidang kerja lulusan. Kompetensi lulusan setiap jurusan biasanya di desain seperti di bawah:

  1. Computer Engineering (CE) (Jurusan Sistem Komputer atau Teknik Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mendesain dan mengimplementasikan sistem yang terintegrasi baik software maupun hardware

  2. Computer Science (CS) (Jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang cukup luas dimulai dari penguasaan teori (konsep) dan pengembangan software.

  3. Information System (IS) (Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika) diharapkan menghasilkan lulusan yag mampu menganalisa kebutuhan (requirement) dan proses bisnis (business process), serta mendesain sistem berdasarkan tujuan dari organisasi

  4. Information Technology (IT) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara efektif dalam merencanakan, mengimplementasikan, mengkonfigurasi dan memaintain infrastruktur teknologi informasi dalam organisasi.

  5. Software Engineering (SE) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mengelola aktifitas pengembangan software berskala besar dalam tiap tahapannya (software development life cycle).

Sumber :RomiSatriaWahono.Net



Google chrome (part 2)

Sejarah Google Chrome

Google mengeluarkan browser terbaru yang diberi nama Google Chrome. Kenapa Google meluncurkan Google Chrome? Sebab mereka percaya, bahwa mereka dapat menambahkan nilai untuk para pemakai internet dan, pada waktu yang sama, mereka memberikan inovasi pada web browser.

Para ahli yang ada di Google sering meluangkan waktu mereka untuk bercakap – cakap, e-mail dan saling berhubungan dengan para teman – teman. Karena mereka sering menggunakan internet, mereka mulai serius berpikir untuk membuat sebuah browser dan membangun semua unsur – unsur terbaik di sana. Kita menyadari bahwa web telah meningkat dari halaman teks sederhana ke aplikasi yang interaktif. Apa yang benar – benar kita perlukan bukan hanya suatu browser, tetapi juga suatu platform modern untuk halaman web dan aplikasi, dan sejak itulah Google mulai membangun browser itu.

Ini baru sebuah permulaan. Google Chrome adalah masih jauh dari sempurna. Mereka meluncurkan versi beta ini untuk Windows, dan mulai di diskusikan untuk lebih luas lagi. Mereka bekerja keras di tempat mereka bekerja untuk membangun versi Mac dan Linux juga, dan akan melanjutkan untuk membuat lebih sempurna dan lebih cepat lagi.

Suatu web akan menjadi lebih baik lagi dengan lebih banyaknya pilihan dan inovasi. Salah satunya adalah Google Chrome, dan mereka akan selalu berkontribusi untuk membuat web menjadi labih baik lagi kelak.

KELEBIHAN GOOGLE CHROME

Sudah tentu Google Chrome mempunyai perbedaan dengan browser lainnya. Dan perbedaan – perbedaan itu adalah :

Google Chrome adalah open source browser

Google chrome merupakan open source seperti halnya linux

Google Chrome sangatlah cepat

Dengan konsep minimalis yang di punyai nya , chrome bisa melaju lebih cepat dari IE, bahkan dari FF juga.

Google Chrome sangat stabil

Dengan system tab yang di punyai nya, apabila ada satu tab yang bermasalah ( crash ) tidak akan bersinggungan dengan tab lain nya karena masing-masing tab mempunyai memory tersendiri.

Ringan (Irit memory)

Pertama kali dibuka, chrome nyaris tidak terasa bebannya di resource CPU. Disini saya pakai Dual-Core 3,0Ghz; DDR2 1024Mb; VGA OnBoard. Kalau saya bilang, browser ini adalah browser yang paling ringan yang pernah saya pakai. Sudah coba buka tab sampai 20an, masih oke.

Space Lega

Ini yang paling terasa beda. Menu Bar dan Bookmark Bar lenyap (juga statusbar yang auto hide), ada ruang ekstra untuk melihat page yang sedang kita buka. Jadi lebih terasa nyamannya browsing dengan Chrome

Terdapat Google Chrome versi bahasa Indonesia

Seperti yang kita tahu, masih sangat langka software apalagi software web browser yang berbasis bahasa indonesia, ini tentu akan sangat membantu bagi user yang kurang paham dengan bahasa inggris, pada saat menggunakannya.

Intuitif

Pertama kali dibuka, Chrome akan mengkonfirmasi apakah kita mau mengimport data-data dari browser lain seperti Firefox, IE, dll. Address Bar dibuat mirip dengan Firefox 3, punya Caption dan URL search, jadi cukup mengetikan URL atau Title dari sebuah page, kita akan diberi list URL yang relevan, hanya saja awal - awal proses penampilannya terasa lebih lambat dibanding Firefox 3, tapi setelah dibiarkan beberapa menit, sudah sama cepatnya dengan Firefox 3. Di Chrome, Address Bar juga berfungsi sebagai Search Box, dalam artian jika kita mengetik sebuah keyword (bukan URL), maka akan langsung berpindah ke halaman search (defaultnya adalah Google Search). Juga, setiap page yang kita buka akan masuk ke halaman Most Viewed (halaman yang muncul saat membuka tab baru). Cukup intuitif.

Pencarian Teks (Updated)

Pencarian teks di Chrome cukup nyaman, saat kita mengetikan keyword, maka Chrome langsung mencari semua teks yang relevan, dan menandainya dengan warna kuning transparan. Di beberapa bagian scrollbar Chrome juga akan ditandai dengan warna kuning yang berarti teks yang relevan ada di posisi scrollbar tersebut. Find Prev / Next keyword juga mudah karena ada tombol Up / Down disebelah kolom keyword. Kita tetap bisa menggunakan shortcut F3 untuk find prev / next.

Satu Kotak Untuk Semua

Di Google Chrome, Anda dapat membuka apapun di web dengan satu kotak. Panel alamat, yang terdapat di bagian atas jendela Chrome biasa, meringkas kerepotan ber-Internet karena berfungsi ganda sebagai kotak penelusuran. Anda juga dapat menggunakan panel alamat untuk menandai situs Web dan mengetahui keamanan situs Web.

Halaman Tab Baru

Bila Anda membuka tab baru, Google Chrome telah mengisinya dengan informasi bermanfaat. Dengan sekali klik, Anda dapat membuka sumber informasi Web yang paling sering digunakan. Untuk membuka halaman Tab Baru, klik ikon + di sebelah tab terakhir.

Kontrol Kerusakan

Setiap tab yang digunakan dijalankan secara terpisah di browser, sehingga jika salah satu aplikasi rusak, maka aplikasi lainnya tidak akan terpengaruh

Mode Penyamaran

Bila ingin menjelajah dalam mode ’siluman’, misalnya untuk merencanakan kejutan seperti hadiah maupun ulang tahun, Google Chrome menawarkan mode jelajah penyamaran. Halaman Web yang dibuka dan file yang di-download sewaktu Anda menggunakan penyamaran tidak akan disimpan dalam riwayat penelusuran dan download. Semua cookie baru terhapus setelah jendela penyamaran ditutup. Anda dapat menjelajah seperti biasa dan dalam mode penyamaran pada saat yang sama menggunakan jendela terpisah.

Penelusuran Aman

Google Chrome akan menampilkan peringatan jika alamat Web yang tercantum pada sertifikat tidak sesuai dengan alamat situs Web yang akan diakses oleh Chrome.

Bila Anda terhubung ke situs Web aman, server yang meng-host situs Web tersebut akan memberikan sertifikat kepada Chrome dan browser lainnya untuk memverifikasi identitas. Sertifikat ini berisi informasi seperti alamat situs Web yang dikonfirmasi oleh pihak ketiga yang dipercaya komputer. Dengan mencocokkan alamat dalam sertifikat dengan alamat situs Web, dapat dipastikan Anda berkomunikasi secara aman dengan situs Web yang dituju, dan bukan pihak ketiga (misalnya, hacker di jaringan).

Kemungkinan alasan ditampilkannya tanda mencakup:

  • Komunikasi server dihentikan oleh seseorang di Web yang memberikan sertifikat untuk situs Web lain. Hal ini akan menyebabkan ketidakcocokan.

  • Server mungkin dikonfigurasi agar mengembalikan sertifikat yang sama untuk beberapa situs Web, termasuk situs yang akan Anda kunjungi, meskipun sertifikat tersebut tidak valid bagi semua situs Web tersebut. Misalnya, sertifikat mungkin menginformasikan bahwa alamat Web seharusnya adalah www.xyz.com, namun kami tidak dapat memverifikasi bahwa situs Web ini sama dengan xyz.com.

Jika Anda benar-benar yakin bahwa kedua situs Web tersebut sama, Anda dapat membuka situs Web dengan mengklik tombol Tetap lanjutkan. Secara umum, sebaiknya lakukan tindakan pencegahan, lalu klik tombol Kembali demi keamanan yang akan membawa Anda kembali ke halaman Web yang dikunjungi.

PengalamanQ memakai Google Chrome

Sebenarnya saya mengenal Google Chrome, karna ada tugas praktikum yang mengharuskan saya untuk membuat posting tentang google chrome. Awalnya saya hanya sedikit mengerti tentang google chrome ini. Yang saya tahu, kalau “raksasa search engine” yakni Google, mengeluarkan browser baru versi beta yang bekerja di bawah system operasi Windows. Sedangkan untuk mac dan Linux masih dalam tahap pengembangan.

Waktu itu, saya mencari download untuk google chrome di “search engine Google”. Saat itu, saya mengetikkan kalimat “download google chrome” sebagai keyword-nya. Kemudian saya menemukan link untuk men-download google chrome. Ternyata file yang saya download adalah file installer-nya. Dan saya masih harus melalui stu proses lagi untuk dapat menggunakan google chrome. Akhirnya proses tersebut selesai, dan saya mencoba untuk pertama kalinya, untuk menggunakan google chrome. Saya mencoba alamat website yang umum dibuka, seperti google, youtube, yahoo, dll. Sekaligus saya juga ingin tahu “fitur-fitur” dari browser ini.

Google Chrome Vs Browser lain

Apabila ada peluncuran software atau aplikasi baru, kita pasti sering meng-compare nya dengan software atau aplikasi yang sejenis. Kali ini saya akan mencoba mengulas tentang perbandingan google chrome dengan browser lainnya. Menurut saya google chrome memiki tampilan yang lebih simple sehingga lebih menarik untuk dilihat. Hal ini sesuai dengan slogan dari google yakni bersih, sederhana, dan cepat.

Kemudian google chrome memilki fitur yang menyerupai “Google Suggest,” yang digunakan oleh search engine untuk menawarkan petunjuk (hint) berupa halaman-halaman web paling popular ketika pengguna mulai mengetikkan huruf-huruf di kotak pencarian. Selain itu pengguna juga dapat segera membuka halaman-halaman web yang pernah dibuka sebelumnya atau mendapatkan usulan-usulan dari browser mengenai halaman-halaman situs yang paling sering dibuka berdasarkan huruf-huruf pertama yang diketikkan di address bar.

Google chrome dibanding browser lain, juga memilki versi bahasa Indonesia. Hal inilah yang saat ini jarang dimilki oleh browser lainnya. Perbedaan google chrome dengan browser lain, yakni pengguna dapat melacak semua proses yang sedang dilakukan browser dan dapat mendeteksi halaman situs mana yang paling banyak menggunakan resource computer.


Kuliah tak Semudah yang Dibayangkan..

Kuliah Ternyata tak Semudah yang Dibayangkan

Kali ini saya mencoba berbagi pengalaman tentang kuliah saya yang sudah berlangsung selama hampir lima bulan ini. Waktu pertama kali mendengar kata “kuliah” , yang ada dibayangan saya adalah mahasiswa –mahasiswa sibuk dengan segudang agenda yang harus dijalani, dan selalu “membawa tas besar” yang berisi buku-buku tebal. Selain itu, terlintas juga pemikiran tentang “OSPEK” , yang kata orang identik dengan hal yang negatif.
Setelah saya sekarang masuk dunia perkuliahan, tidak semua yang saya dengar itu benar. Kuliah memang sibuk, tapi ternyata saya tidak membawa tas besar dan isinya buku-buku super tebal. Ehm..Kalau bicara soal kesibukan, saya jadi teringat dengan praktikum PTI. Ya..Praktikum PTI , yang merupakan kepanjangan dari praktikum pengantar teknologi informasi. Kenapa saya teringat dengan praktikum? Karna praktikum inilah yang cukup menyita kesibukan saya.
Praktikum memang satu minggu sekali, tapi tugas-tugas yang diberikan, ternyata cukup menyibukkan. Dan karna praktikum inilah, saya untuk pertama kalinya, pulang pada jam 03.00 pagi (benar-benar). Waktu itu saya menjadi kelompok penutor untuk praktikum yang juga untuk pertama kalinya. Waktu itu saya, membuat materi tentang Microsoft word dan excel 2007, bersama dengan dua teman saya lainnya. Sebenarnya satu kelompok terdiri dari lima orang, tapi dua teman saya telah pindah dari Sistem Informasi. Saat itu saya membuat materi ini sampai jam 03.00 pagi!waktu itu juga bersamaan dengan bulan ramadhan. Jadi saya pulang hanya untuk sahur dan kembali lagi untuk kuliah pada pagi harinya. Materi praktikum sebagian besar memang hanya membahas tentang Microsoft office 2007. Karna memang praktikum ini hanyalah praktikum awal dan merupakan pengantar teknologi informasi. Sedangkan untuk prakktikum pemrograman, akan diberikan nanti di semester 2.
Materi praktikum ini, terbilang mudah bagi saya, karna waktu SMA aya sudah mempelajari hamper semua bagian dari Microsoft Office. Jadi praktikum di kuliah, merupakan pengulangan dari praktikum SMA. Yang membuat praktikum ini terasa menyita kesibukan, adalah tugas-tugas, baik sesudah maupun sebelum praktikum. Dalam setiap praktikum, saya harus mengerjakan 3 tugas sekaligus. Yakni tugas pendahuluan, post test, dan laporan praktikum. Tugas pendahuluan adalah tugas yang ahrus dikerjakan sebelum praktikum dimulai dan deadline pengumpulan terakhirnya adalah 15 menit sebelum praktikum. Post test adalah soal diberikan saat praktikum dan dikerjakan pada saat itu juga. Sedangkan laporan praktikum adalah laporan yang secara garis besar berisi tentang evaluasi praktikum. Dan deadline pengumpulan terakhirnya adalah 3 hari setelah praktikum selesai dilaksanakan.
Selain itu, waktu praktikum yang berubah-ubah dan kadang-kadang berlangsung sampai malam hari, membuat saya sedikit kesulitan dalam mengatur jadwal. Tapi, menurut saya praktikum PTI ini cukup berkesan bagi saya. Banyak pengalama baru yang dapat saya dapatkan dari praktikum ini.