Sabtu, 20 Desember 2008

web 3.0

WEB 3.0

Definisi web 3.0

Definisi awal dari Web 3.0 adalah terkait dengan istilah intelligent web dengan memaksimalkan pemanfaatan semantic web, microformats, natural language search, data-mining, machine learning, recommendation agents, serta artificial intelligence technologies. Tujuan utama dari web 3.0 adalah meningkatkan produktivitas dan kenyamanan pengguna internet melalui ketersediaan machine-facilitated understanding of information.

Hingga saat ini sejumlah pakar masih memprediksi apa kira-kira yang akan menjadi kunci utama dari teknologi Web 3.0 nanti. Menurut Wikipedia, diantara gambaran sekilas tentang karakteristik Web 3.0 adalah :

  • transformation of the Web from a network of separately siloedapplications and content repositories to a more seamless and interoperable whole.

  • ubiquitous connectivity, broadband adoption, mobile Internet access and mobile devices; network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;

  • open technologies, open APIs and protocols, open data formats, open-source software platforms and open data (e.g. Creative Commons, Open Data License); open identity, OpenID, open reputation, roaming portable identity and personal data;

  • the intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;

  • distributed databases, the "World Wide Database" (enabled by Semantic Web technologies); and

  • intelligent applications, natural language processing, machine learning, machine reasoning, autonomous agents.

Sementara menurut PC Magazine, prediksi tentang Web 3.0 adalah sebuah teknologi baru web yang memiliki kemampuan :

  • Semantic Web. Sebuah web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya. Satu informasi yang dibutuhkan oleh manusia dapat dengan mudah tersajikan dengan korelasi informasi yang tepat dan cepat.

  • The 3D Web. Nuansa Web semakin menarik dengan adanya kemampuan visual 3D. Tanpa harus meninggalkan rumah maka kita dapat mengunjungi berbagai tempat di dunia lain secara virtual dengan kemampuan akses data dan interaksi secara realtime.

  • The Media-Centric Web. Keyword bukan lagi satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi yang dituju. Photo, audio, video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan. .

  • The Pervasive Web. Web akan dengan mudah diakses dengan berbagai cara dan alat berbeda. Intinya everywhere, anytime dapat akses web. Sementara kemudahan koneksi akan semakin berkembang, berbagai alat-alat elektronika akan mendukung upaya kemudahan koneksi internet. Maka koneksi internet tidak hanya sebatas di kantor, kampus saja, bahkan di kereta, bis,pasar, kamar tidur dll.

Sementara itu menurut Sramana, pengertian Web 3.0 dapat dilihat dari formulasi sbb :

Web 3.0 = (4C + P + VS)

dimana :

  • 4 C : Content, Commerce, Community, Context

  • P : Personality

  • VS : Virtual Search

Dengan formulasi tersebut, maka Web 3.0 adalah : a personal assistant who knows practically everything about you and can access all the information on the Internet to answer any question.

Contoh web 3.0


Istilah Web 3.0 pertama kali dimunculkan oleh Jhon Markoff pada tahun 2006. Web 3.0 diyakini sebagai generasi ke tiga (kelanjutan dari web 2.0) dari internet yang akan berkembang pada dekade 2010-2020 nanti. Artinya hingga saat ini teknologi dan definisi dari Web 3.0 itu sendiri masih dalam tahap pengembangan. Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia IT dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat IT dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya.

Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tv di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Memang konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.

Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife (secondlife.com), Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community, (lilofriends.com).

Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak sepele. Hal ini dikarenakan, teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia, masih tergolong mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik nafas penjang.

Sumber :

Fikara Blognya Yusuf Yudi Prayudi.htm

Tidak ada komentar: